Monday, November 30, 2009

the last hope

Sudah hapir putus asa aku mencarinnya, sampai aku pasrah. Suatu hari ahirnya kumenemukannya yang ada di pikiranku saati itu adalah bagaimana aku dapat menjangkaunnya kembali, hannya dia yang dapat menggetarkan dinding dinding hapa ini, hanya cahannya yang dapat menerangi lorong lorong ini, hannya cintannya yang dapat menghangakan bangunan itu.
dengan suatu cara ahirnya aku dapat mendapatkan no tlpnnya ingin sekali menghubunginya, mendengar suaranya membayangkan dia tersenyum padaku, sepengetahuan tidak ada yang berubah dari wajahnya senyumnya masih menghiasi paras cantikannya. aku harus bertrima kasih atau marah tetapi berkat seorang temanku aku dapat mendegarkan suaranya, sudah hampir setengah windu berpisah dengannya pantaslah rasanya rindu ini menyergap, darah sekujur darahku terasa mendidih pikiranku terfokus padannya 2 malam lamannya tak bisa ku memejamkan mata ini yang ada di pikiranku hanya wajahnnya.
tuhan apa yang harus aku lakukan aku benar benar cinta padannya, benar benar menyayanginya, jika aku boleh memohon pertemukanlah kami dan satukanlah kami dalam kasih mu


pawittri suswantioso